NarasiTime.id – Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengaku bakal membahas terkait adanya tiga sekolah di Kecamatan Sukajaya, yang masih belum direlokasi pasca bencana yang terjadi pada awal tahun 2020 silam.
Menurut Rudy Susmanto, terkait relokasi sekolah tersebut akan dibahas dengan Dinas Pendidikan (Disdik) KabupatenBogor, pada rapat yang akan digelar pada Jumat (6/10/23) ini, agar segera mendapatkan solusi.
“Siap Om terimakasih sudah mengingatkan, nanti kami bahas sekalian dalam rapat hari ini,” singkat Rudy Susmanto.
Menurut Rudy Susmanto, pembahasan harus segera dilakukan mengingat pendidikan menjadi hal yang paling penting. Apalagi, jika keberadaan 3 sekolah yang berada di lokasi rawan bencana, maka harus secepatnya direlokasi agar tidak membahayakan siswa, guru dan masyarakat setempat.
“Nanti kita bahas bersama Disdik agar segera diajukan relokasinya,” tegas politisi Gerindra itu.
Sebelumnya diberitakan, Pasca bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sukajaya, pada awal tahun 2020 lalu membuat beberapa infrastruktur hingga kini masih belum terjamah.
Salah satunya segi Pendidikan yang bangunannya hingga kini belum ada perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Diantaranya adalah SDN Pasir Madang 03 dan SDN Cileuksa 02 dan Cileuksa 05. Mereka para siswa harus rela bergiliran belajar karena tidak memiliki gedung sekolah yang cukup karena faktor kerusakan yang ditimbulkan bencana 3 tahun lalu.
Bahkan sekolah tersebut seharusnya sudah direlokasi di tempat aman, akan tetapi hingga kini belum terlaksana.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah beralasan pemindahan sekolah tersebut memiliki kendala faktor lahan hingga sampai saat ini belum juga terlaksana.
“Masalahnya kan tempatnya itu harus direlokasi sedangkan lahan-lahan disini kan bekas perkebunan gitu, tetapi kita upayakan karena itu adalah kebutuhan pokok, makanya itu kita akan upayakan,” kata Juanda Dimansyah kepada Wartawan pada Rabu (4/10/23) lalu.
Dia berjanji, kalau saja sudah ada lahan untuk relokasi akan langsung di anggarkan dan dibangunkan segera.
“Kalau lahan nya sudah ada ya kita langsung bangun, kita langsung anggarkan karena yang itu harus masuk NIPD satu tahun sebelumnya tidak bisa langsung di perubahan (tahun 2023 red.) kan waktunya juga tidak bakal terkejar,” tuturnya.
Lebih lagi, pendidikan yang saat ini dinilai lambat terlaksana itu menurut dia akan diprioritaskan pembangunannya.
“Dari dinas pendidikan sendiri yang sudah terdata termasuk yang itu (SDN Cileuksa 02 dan 05 dan Pasir Madang 03, read) terus Satap karena SMP Satap juga siswanya sudah banyak tetapi gedungnya masih terbatas makanya kami prioritas,” akunya.(*)