NarasiTime.id – Penggundulan hutan yang terjadi di dunia membuat kawasan hutan seluas negara Swiss hilang di tahun 2022.
Negara Brazil menjadi penyumbang utama penggundulan hutan tropis, sedangkan Indonesia termasuk di dalamnya.
Namun, Indonesia disebut-sebut berhasil mencegah penggundulan hutan lebih masif dan berhasil ditekan hilangnya hutan tropis di Indonesia sebanyak 8,4 persen di tahun 2021-2022, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Angin segar juga datang dari komunitas lingkungan Cisadane Resik yang telah memasukkan agenda wajib melakukan penanaman di kawasan minim pohon, termasuk di lahan milik warga hingga bantaran kali.
Di acara Sabtu Menanam atau Samen yang digelar pada 20 April 2024, Cisadane Resik menggelar kegiatan menanam berbagai macam bibit pohon di area SMK Sirojul Huda 3, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Kegiatan Samen juga dihadiri anggota dari Pakwan Institut, Pejuang Waktu, OSIS SMK Sirojul Huda 3 dan Daya Putra Bangsa.
Samen kali ini juga memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April sehingga tema yang diangkat Kartini Menanam.
Feriansyah, Koordinator Pejuang Waktu sekaligus Ketua kegiatan Kartini Menanam, mengatakan kebetulan Samen digelar jelang Hari Kartini.
“Kartini Menanam dengan harapan semangat ibu Kartini yang menyalakan gairah kepeloporan para perempuan hebat Indonesia akan terus menyala dan memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan,” kata Feriansyah yang saat ini mengenyam pendidikan S1 di STIKES Wijaya Husada Bogor.
Kepala SMK Sirojul Huda 3, Muhammad Abdul Jalil, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi sangat penting disaat begitu luasnya kerusakan lingkungan demi kepentingan ekonomi yang seringkali tak berpihak pada upaya pelestarian lingkungan.
“Padahal dalam Islam Nabi Muhammad SAW bersabda tentang pentingnya menanam pohon: “Andai kata besok hari kiamat, di tangannya seseorang ada bibit pohon, sebaiknya ditanam,” jadi, lanjut Jalil, “tanamlah pohon walaupun besok akan kiamat,” kata dia.
Acara juga dimeriahkan pembacaan puisi oleh Kang Heri Cokro dengan judul “Kartini-Kartini Penjaga Bumi” yang bisa bikin para peserta semangat dalam menjalankan kegiatan Samen.