Beranda Tekno Huawei Lansir Jaringan Inti Cerdas 5.5G Pertama di Dunia

Huawei Lansir Jaringan Inti Cerdas 5.5G Pertama di Dunia

NarasiTime.id – Pada gelaran Mobile World Congress (MWC) 2024 di Barcelona, Huawei meluncurkan berbagai solusi dan produk baru. Pada salah satu sesi, George Gao, President Huawei Cloud Core Network Product Line merilis solusi jaringan inti cerdas 5.5G.

Seraya industri memasuki tahun pertama komersialisasi 5.5G, jaringan inti cerdas 5.5G menjadi bagian penting dari 5.5G, yang menggabungkan kecerdasan layanan, kecerdasan jaringan, dan kecerdasan operasional dan pemeliharaan (O&M) untuk meningkatkan nilai bisnis dan potensi pengembangan.

Kecerdasan Layanan Tingkatkan Profitabilitas Layanan Panggilan

New Calling, yakni layanan panggilan tradisional yang ditingkatkan, memasuki tahap komersialisasi pada tahun 2023 dan hingga kini digunakan oleh sekitar 50 juta pelanggan seluler di 30 provinsi di Tiongkok. Layanan panggilan modern ini juga telah diverifikasi di Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Pasifik, dengan rencana komersialisasi di tahun 2024.

Baca Juga :  'LINE AI Assistant' Membawa Ketangguhan AI ke dalam LINE Messenger

George Gao menjelaskan, solusi New Calling-Advanced pertama di industri dari Huawei ini mencakup peningkatan kecerdasan dan kemampuan interaksi berbasis saluran data.

Melalui solusi ini, pelanggan seluler dibawa memasuki era komunikasi multimoda, sementara operator dapat merekonstruksi tata letak layanan mereka. Huawei juga memperkenalkan Multi-modal Communication Function (MCF) atau fungsi komunikasi multimoda untuk memungkinkan penggunaan avatar digital yang dapat dikontrol suara selama panggilan, sehingga menghadirkan pengalaman panggilan yang lebih personal.

Pelanggan perusahaan dapat memanfaatkan fungsi ini untuk membuat avatarnya sendiri dan menjadikannya duta perusahaan untuk keperluan promosi merek.

Kecerdasan Jaringan Untuk Monetisasi Pengalaman Pengguna dan Operasi Terdiferensiasi

Sejak lama, operator telah berupaya mewujudkan monetisasi lalu lintas pada jaringan broadband seluler. Namun, ada tiga kesenjangan teknis yang menghambat: pengalaman pengguna yang tidak dapat dinilai, tidak ada pengoptimalan dinamis, dan tidak ada operasi loop tertutup.

Baca Juga :  realme 12 Series 5G Pakai Lensa Telefoto Periskop Resmi Meluncur di Indonesia pada 29 Februari

Untuk mengatasi kesenjangan ini, Huawei telah meluncurkan solusi Intelligent Personalized Experience (IPE) pertama di industri, yang bertujuan membantu operator menambahkan pengalaman istimewa ke paket layanan. Dengan begitu, operator dapat dengan lebih baik memonetisasi pengalaman yang lain dari yang lain.

Dalam industri, bidang pengguna pada jaringan inti biasanya bekerja memproses dan meneruskan satu aliran layanan menggunakan satu vCPU.

Dengan kian banyaknya layanan berlalu lintas padat, seperti video HD 2K atau 4K, atau layanan live streaming, jaringan semakin kerap mengalami ledakan mikro sekaligus arus data berukuran amat besar.

Dalam situasi seperti ini, kemungkinan besar vCPU akan kelebihan beban sehingga menyebabkan packet loss alias hilangnya data yang sedang dikirim. Untuk mengatasi masalah ini, Huawei merilis Intelligent UDG.

Menurut George, ini adalah produk Intelligent UDG pertama di industri yang dapat menghadirkan pengalaman unggul 10 Gbps di lokasi mana saja.

Baca Juga :  Kenali Fitur dan Keamanan di Aplikasi Gojek: Tombol Darurat, Bagikan Perjalanan hingga Asuransi PerjalananAman+,

Kecerdasan O&M Lejitkan Stabilitas dan Efisiensi Jaringan

Didukung model besar multimodal, Digital Assistant & Digital Expert (DAE) mengurangi beban kerja operasional dan pemeliharaan (O&M) dan di saat yang sama meningkatkan efisiensi proses tersebut.

Solusi ini mengubah prinsip O&M berbasis cloud dari “ahli+alat” menjadi “DAE+bantuan manual” dengan penekanan pada cara kerja cerdas. Dengan DAE, 80% laporan masalah dapat diproses secara otomatis, dan ini jauh lebih efisien dibandingkan pemrosesan manual 100%.

DAE juga memungkinkan proses O&M intent-driven dan dengan demikian meminimalisasi pengambilan keputusan secara manual. Jika sebelumnya diperlukan waktu lebih dari lima tahun untuk melatih dan mendidik personel hingga tingkat pakar dalam hanya satu bidang, dengan model multimodal besar, pelatihan dan bahkan pembaruan dapat diselesaikan hanya dalam beberapa minggu. (*)

 

<< Sebelumnyarealme C51s Meluncur di Indonesia dengan Harga Rp1,8 Juta dan Turut Didukung Pengisian Cepat 33W
Selanjutnya >>Andalkan Kamera ZEISS untuk Fotografi ke Next Level, vivo V30 Pro Sudah Bisa Dibeli

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini